Pekerjaan yang paling sulit namun membahagiakan adalah pekerjaan menjadi seorang Ibu. Sosok wanita terhebat dan tertangguh adalah seorang Ibu, termasuk Mama aku. Mama aku dibesarkan dikeluarga sederhana yang tinggal di suatu kampung daerah Samosir, Sumatera Utara. Mama anak ke 3 dari 6 bersaudara, dan menjadi anak perempuan yang paling besar.
Sejak lulus SMEA Mama sudah merantau ke Medan untuk melanjutkan sekolahnya di Perguruan Tinggi. Tapi rencana Tuhan berbeda, ketika Papanya Mama berencana datang ke Medan mengalami kecelakaan (tenggelam) di Danau Toba, sehingga Mama pun tidak jadi kuliah. Dengan bermodalkan ijazah SMEA Mama mencari pekerjaan di Medan demi membantu keluarganya. Banyak rintangan yang harus dilewati Mama dan membuahkan hasil. Kurang dari 2 tahun Mama sudah mendapatkan pekerjaan di salah satu kantor BUMN tapi masih golongan yang paling bawah. Mama selalu mensyukuri apapun yang Mama terima. Ya, satu point yang dapat saya pelajari dari cerita Mama malam itu, "apapun
yang didapat, sekecil apapun itu selalu syukuri karena hidup ini
bakalan terasa indah dengan bersyukur, kita harus percaya Tuhan pasti selalu memberikan yang
terbaik bagi umat-Nya" Yaa... itulah satu hal yang selalu dan
selalu Mama ucapkan kepada kami anak-anaknya ketika kami mengalami rasa
lelah dan rasa putus asa.
Mama menikah dengan Papa tanggal 17 Desember 1987. Awalnya keluarga dari
Mama meragukan Papa yang saat itu belum memiliki pekerjaan yang pasti.
Keluarga Mama selalu mengatakan "mau jadi apa keluarga kalian nanti?" Tapi Mama percaya kalau Tuhan ikut campur tangan dalam rumah tangganya semuanya pasti berjalan dengan baik.
Waktu terus berjalan. Sebuah rumah tangga tak lengkap rasanya tanpa
kehadiran seorang anak. Ya, anak adalah harta yang paling berharga dalam
sebuah keluarga. Sembilan bulan mengandung dengan menahan hasrat untuk makan ini itu karena keterbatasan dana. Tanggal 10 September 1988 lahirlah seorang anak laki-laki, ya itu adalah abang aku. Mama melahirkan 1 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Aku anak ke 2, perempuan yang paling besar.
Mama merawat kami dengan penuh kasih sayang. Mulai dari pagi sampai malam bekerja demi membentuk kami menjadi seorang pemimpin masa depan. Mama dan Papa selalu berkata seperti ini kepada kami