Sore itu aku ingin melepas kepenatan dipikiran ini dengan pergi melihat proses pembangunan rumah orang tuaku. Niatnya hanya ingin melihat-lihat saja sambil mengabadikannya dalam bentuk foto. Tapi begitu sampai disana aku disambut dengan anak-anak yang sedang asik bermain. Dengan keadaan yang belum mandi, aku pun ikut bergabung dengan mereka. Banyak hal-hal yang ditanyakan mereka seperti "nama kakak siapa?, kakak anak keberapa? kakak udah kerja ya?" dan pertanyaan lainnya. Selesai ngobrol-ngobrol mereka pun bermain lagi. Kali ini mereka bermain kereta apian dengan menggunakan gabus. Yang aku rasakan saat itu cuma 2, yaitu rasa senang dan rindu!
 |
kapan kamu terakhir kali bermain permainan "absurd" seperti ini? hehehe |
Ada saatnya kita merindukan masa anak-anak. Bermain sepuas-puasnya tanpa memikirkan resiko apa yang akan diterima. Bermain sepuas-puasnya tanpa memikirkan penilaian orang lain. Masa anak-anak dimana yang namanya kemunafikan tidak dirasakan. Masa anak-anak dimana pikiran tidak diisi dengan hal-hal yang rumit. Yang terpenting adalah ketika kau ada dan aku ada. Bermain dan tertawa bersama adalah hal yang paling membahagiakan. Tak peduli seberapa banyak harta yang dimiliki. Tak peduli semahal apa barang-barang yang digunakan. Karena bahagia itu sederhana, kalau kita tidak bisa merasakan kebahagiaan mungkin kita sulit menerima hal yang sederhana. Ya, itulah kenapa terkadang kita perlu belajar dari anak-anak, terlebih dizaman sekarang dimana teknologi semakin canggih.