I'M BACK!!!
Akhirnya postingan ini jadi juga setelah 2 minggu lamanya terpendam di draft. Karena apa? Karena ketika awak mulai memasuki entri baru, ide-ide pada berlarian semua dari dalam otak awak. Entah kenapa, asal mau mulai buat postingan pasti selalu ngandat diawal -_____-"
Seandainya ya, isi otak kita ini bisa langsung di copy-paste kan, sama kayak hati awak ini di copy-paste kan ke hati kamu supaya perasaan kita sama, sama-sama saling menyayangi #yaelah!
By the way, pernah gak kalian melihat warga biasa yang ikut campur tangan dalam menangani keribetan lalu lintas di negara kita ini? Ya secara, pengemudi di negara kita kan seolah-olah "buta" akan peraturan lalu lintas. Apalagi kalo berkendaraan di kota Medan, kita harus mengantongi seribu kesabaran, membawa kaki dan tangan cadangan.
Atau, ada kah dari kalian yang pernah bahkan sering merasakan hasil pekerjaan dari warga yang membantu melancarkan perjalanan kalian? Kalau awak, pernah, bahkan selalu, makanya awak bisa buat postingan ini mengenai mereka.
Setiap harinya, awak berangkat dan pulang dari suatu tempat selalu melewati daerah yang dimana jalanan di daerah itu cukup pas-pasan. Kalau ada 2 mobil pribadi yang lewat, itu batasnya sangat minim sehingga pergerakan kendaraan melambat. Apalagi kalau yang melewati jalanan seperti itu kendaraan yang cukup besar, seperti truk dan keadaan jalanan becet akibat hujan. Ini nih yang membuat daerah yang sering awak lewati itu maceeeettt!!!
Kadang suka bingung sendiri, uda tau jalanan sempit, kenapa para supir kendaraan yang besar melewati daerah itu? Mau cari 'jalan potong' supaya cepat sampai tujuan, eh malah buat kemacetan panjang yang merugikan banyak orang.
Mereka berprofesi sebagai pengatur lalu lintas dengan mengharapkan imbalan dari warga yang melewati jalan tersebut. Tapi kalau awak pikir-pikir, apa cukup pendapatan mereka dengan pekerjaan itu untuk memenuhi kebutuhannya? Emang, setiap harinya ramai banget yang melewati jalanan itu, tapi gak semua pengendara yang memberi imbalan kepada mereka. Padahal nih ya, kalau kita pahami baik-baik, mungkin saja perjalanan kita menjadi kacau balau kalau tidak ada mereka.
"kan sudah ada polisi lalu lintas put, kenapa diambil pusing sih mengenai hal ini?"
Yaelah, awak sering banget kenak kemacetan gak masuk akal di jalan raya. Kenapa awak bilang kemacetan gak masuk akal? Karena sumber kemacetannya dikarenakan pengendara yang serobotan dijalanan, semua mau cepat. Apalagi saat lampu traffic light padam. Ada polisi? Polisi selalu ada di daerah itu saat pagi hari doang itu pun kalau cuaca cerah, saat hujan polisinya bersembunyi, sementara setiap sorenya kemacetan sering terjadi. Itu di jalan raya loh, konon lagi di jalan daerah yang awak bilang tadi.
Kalau pun ada polisi lalu lintas, pernah gak kalian lihat polisi lari sana sini saat lagi macet? Palingan cuma diam ditempat sambil tiup-tiup peluit dan goyang-goyangkan tangan doang. Yaelah, kalau gitu doang sih kerjaannya, nenek-nenek bertato pun bisa ngelakuinnya, gak perlu menjabat jadi polisi lalu lintas. Sementara, bapak dan anaknya itu lari-lari kesana kemari untuk mengatur jalannya kendaraan supaya kemacetan cepat selesai, terkadang juga menahan amarah ketika ada pengendara yang susah diatur. Luar biasa *prok prok prok*
Maksud awak untuk buat postingan ini bukan untuk membanding-bandingkan atau mengadili satu pihak. Cuma pengen berbagi pandangan aja sih... Terkadang kita suka sekali mengabaikan hal-hal kecil. Gak semuanya kok polisi lalu lintas seperti yang awak jelaskan tadi, yakin lah di dunia ini masih ada orang baik...
Naah, ketika kalian melihat pekerjaan mereka itu, layak kah mereka disebut dengan pahlawan tanpa tanda jasa? Atau disebut dengan sukarelawan? Apapun julukan yang cocok untuk mereka, tapi bagi awak mereka itu pahlawan, iyaa, pahlawan lalu lintas yang jasanya dihargai dengan uang seribu rupiah dari rakyat biasa, bukan dari pemerintah kita....
Sumber:
http://didiwirayuda.blogspot.com/2012/10/mahasiswa-keluhkan-kemacetan-buluh-cina_19.html
http://www.tribunnews.com/images/view/252401/warga-mengatur-kemacetan-lalu-lintas
Atau, ada kah dari kalian yang pernah bahkan sering merasakan hasil pekerjaan dari warga yang membantu melancarkan perjalanan kalian? Kalau awak, pernah, bahkan selalu, makanya awak bisa buat postingan ini mengenai mereka.
Setiap harinya, awak berangkat dan pulang dari suatu tempat selalu melewati daerah yang dimana jalanan di daerah itu cukup pas-pasan. Kalau ada 2 mobil pribadi yang lewat, itu batasnya sangat minim sehingga pergerakan kendaraan melambat. Apalagi kalau yang melewati jalanan seperti itu kendaraan yang cukup besar, seperti truk dan keadaan jalanan becet akibat hujan. Ini nih yang membuat daerah yang sering awak lewati itu maceeeettt!!!
ya mirip-mirip seperti ini lah situasinya, sayangnya awak gak punya fotonya langsung :'( |
Naaaah, disaat keadaan seperti ini lah, ada seorang bapak dan anaknya yang selalu ada di pertigaan jalan tersebut. Untuk apa? Untuk membantu melancarkan perjalanan orang-orang yang melewati jalan itu. Setiap pagi, siang, dan sore, baik itu saat cuaca cerah atau hujan, mereka sudah berdiri di simpang pertigaan jalan dan bekerja mengatur kelancaran berkendaraan di jalan itu layaknya polisi lalu lintas tapi tidak memakai seragam berwarna hijau. Mereka bukan polisi lalu lintas gadungan loh..
mirip-mirip seperti ini tugas bapak & anak tersebut |
Yaelah, awak sering banget kenak kemacetan gak masuk akal di jalan raya. Kenapa awak bilang kemacetan gak masuk akal? Karena sumber kemacetannya dikarenakan pengendara yang serobotan dijalanan, semua mau cepat. Apalagi saat lampu traffic light padam. Ada polisi? Polisi selalu ada di daerah itu saat pagi hari doang itu pun kalau cuaca cerah, saat hujan polisinya bersembunyi, sementara setiap sorenya kemacetan sering terjadi. Itu di jalan raya loh, konon lagi di jalan daerah yang awak bilang tadi.
Kalau pun ada polisi lalu lintas, pernah gak kalian lihat polisi lari sana sini saat lagi macet? Palingan cuma diam ditempat sambil tiup-tiup peluit dan goyang-goyangkan tangan doang. Yaelah, kalau gitu doang sih kerjaannya, nenek-nenek bertato pun bisa ngelakuinnya, gak perlu menjabat jadi polisi lalu lintas. Sementara, bapak dan anaknya itu lari-lari kesana kemari untuk mengatur jalannya kendaraan supaya kemacetan cepat selesai, terkadang juga menahan amarah ketika ada pengendara yang susah diatur. Luar biasa *prok prok prok*
Maksud awak untuk buat postingan ini bukan untuk membanding-bandingkan atau mengadili satu pihak. Cuma pengen berbagi pandangan aja sih... Terkadang kita suka sekali mengabaikan hal-hal kecil. Gak semuanya kok polisi lalu lintas seperti yang awak jelaskan tadi, yakin lah di dunia ini masih ada orang baik...
Naah, ketika kalian melihat pekerjaan mereka itu, layak kah mereka disebut dengan pahlawan tanpa tanda jasa? Atau disebut dengan sukarelawan? Apapun julukan yang cocok untuk mereka, tapi bagi awak mereka itu pahlawan, iyaa, pahlawan lalu lintas yang jasanya dihargai dengan uang seribu rupiah dari rakyat biasa, bukan dari pemerintah kita....
Sumber:
http://didiwirayuda.blogspot.com/2012/10/mahasiswa-keluhkan-kemacetan-buluh-cina_19.html
http://www.tribunnews.com/images/view/252401/warga-mengatur-kemacetan-lalu-lintas
Iya, para pengendara biasanya menyalahkan polisi, tapi disisi lain pengedara lah yang membuat faktor kemacetan itu sendiri -_-
BalasHapustepat sekali, karna faktor keegoisan pengendara yang selalu pengen cepat
HapusPenyebab utama kemacetan:
BalasHapus1. Banyaknya kendaraan tidak sebanding dengan lebar jalan
2. Pengemudi tidak mematuhi aturan lalu lintas
3. Yang punya blog ini. udah macet masih aja lewat situ :D
penyebab nomor 3 itu -____-"
Hapuskalau ada jalan lain, awak pasti gak mau lewati kemacetan kakak :)
yahh begitulah.. pahlawan kayaknya sekarang udah mengalami pergeseran makna..
BalasHapusbukan hanya pergeseran makna, tapi hasil tenaga pahlawan juga jarang sekali dihargai
HapusTapi terkadang, orang yang sok ngatur jalan itu malah buat kemacetan. Di tempat gue, Jakarta, orang-orang yang ngatur itu bakal ngasih lewat duluan kalo dikasih duit. Begitulah..
BalasHapusada juga yang begitu, tapi kalau di Medan yang begituan para pelakunya anggota dari suatu "organisasi" yang mirip-mirip dengan preman jalanan
HapusPernah gini waktu balik ke Palembang, pagi2, pada buru2 mau pergi kantor / sekolah / kuliah, pada egois mau paling depan, semua motong jalan dari kanan, ujung2nya orang yang dari arah sebaliknya malah ga bisa lewat. macet total !!
BalasHapusdidepanku mobil DLLAJ, tapi orangnya ga ngapa2in, malah ngadem ikutan macet, tiba2 ada bapak2 naek motor (bukan polisi), pake seragam kek mau kerja biasa, parkirin motornya, kirain mau puter balik, eh ternyata dy turun ke jalan, ngatur jalan sendirian, ga minta bayaran, cuma ngebantu ngatur jalan aja, akhirnya bisa jalan lagi...
bapak yang baik hati... makasih yah ^^