Kamu yang ke:

Rabu, 25 September 2013

MEDAN JADI 'KOTA MATI' COY!

Akhirnya awak bisa juga menyelesaikan postingan ini setelah awak lewati gunung, lewati lembah dimana sungai mengalir indah ke samudera bersama teman berpetualan #lah? ini kok jadi nyanyi ninja hatori coy?
Kenapa awak bilang "akhirnya"? karena ada beberapa postingan yang pengen awak buat dan ujung-ujungnya lengket terus di draft. Dan, postingan ini merupakan saksi dari kejadian itu #tssaaaah!

Sesuai judul postingan ini, yaap sangat jelas awak kembali lagi membahas hal-hal yang terjadi di Medan. Kelen pernah merasakan saat lagi asik-asiknya ngetik di komputer dan gak teringat untuk nge-save tiba-tiba listrik padam?
Kesal gak wak? Agak-agak panas gak ubun-ubun itu? OH JELAS DONG! ITU KENAPA KALO LAGI NGETIK SEDIKIT-SEDIKIT KLIK "SAVE"!
Ini nih yang lagi heboh-hebohnya terjadi di Medan. Pemadaman listrik setiap hari mulai dari awal September. Pemadaman listriknya bukan cuma sekali doang coy, tapi 3-4 kali sehari dalam waktu 3-5 jam. Aiiiiih, bisa kebayang gak betapa mirisnya nasib kami ini? Mulai dari pagi sampe malam ada aja waktunya listrik padam. Dan yang buat lebih kesalnya, pemadaman listrik ini berlanjut sampai bulan November.


"Kenapa sih bisa terjadi seperti itu, put?"

Awak sih juga bertanya-tanya kenapa bisa terjadi kayak gitu. Kata admin twitter @pln-123 sih

OH DEFISIT DAYA!!
Tapi ya namanya juga manusia, mana ada rasa puasnya. Ya jelas kami gak puas dengan jawaban 2 baris itu. Sifat kepo awak pun keluar, awak mulai stalk timeline @TrioMacan2000 yang mengatakan:


Ya ampun, kalo emang adanya "permainan" oknum PLN dengan mafia genset, dunia sudah nyaris kiamat coy. Ada aja hal yang bisa jadi "alat permainan" para pejabat tanah air ini. Gak puas dengan satu tweet itu, awak terus stalk timelinenya dan nemu INI dan INI <<--- (klik)
Warga Medan mulai jenuh dengan semua ini. Mention @pln_123 pun dipenuhi warga Medan tapi tanggapan adminnya sama rata semua. Hasil copy-paste. Mungkin kabar pemadaman listrik ini sampai terdengar di telingan Pak Dahlan Iskan sehingga beliau menanggapi kenapa terjadi krisis listrik di Sumut. Silahkan baca diSINI coy! Antara benar atau tidaknya, biarlah Tuhan dan beliau saja yang tahu. #caileeeh

Banyak banget kerugian yang dirasakan kalau adanya pemadaman listrik. Daerah rumah awak terkadang start listrik mati jam 05.30 WIB. Saat itu awak lagi sibuk telponan sama pacar masak dan nyuci. Apa jadinya nasi awak yang dimasak di magic jar dan pakaian yang awak cuci kalo listrik mati?? 

Awak sampai dikantor jam 08.00WIB dan listrik pun mati. Mau pake genset? Oke, kami pakai genset sampai jam 11.00 WIB. Lalu jam 15.00WIB listrik mati lagi. Hidupkan genset lagi? Dalam sehari genset hidup selama 5-6 jam. Mau berapa liter bahan bakar yang dipakai dalam sebulan? Katanya kita harus hemat bahan bakar, nah ini namanya apa? Uang listrik dikantor awak sampai 400ribuan tapi kami tidak menikmati listrik secara full. Wasalaaaaaaamm! Pekerjaan kantor pun terbengkalai

Kalau listrik mati, jelas dong ya traffic light ikut mati juga. Dan terjadilah kemacetan yang luar biasa. Kasihan juga sama Pak Polisi lalu lintas yang kewalahan akibat listrik mati ini. PLN juga gak kenal waktu coy matiin listriknya, saat maghrib pun dimatiin. Gak tau deh gimana mereka-mereka yang mau sholat. Dan karena pemadaman listrik ini awak uda jarang nonton Sarah Sechan, The Comment, berita, infotaiment #wajib dan terkahir banyak postingan blog yang masuk di draft, mau dilanjutin uda kebawa malas dan ide pun uda buyar #alesaann! Masih banyak lagi lah kerugian-kerugian yang tak terkateken.

Awak sih berharapnya pemadaman listrik di Sumut ini segera berakhir dan gak terjadi lagi di Indonesia. Karena emang sangat merugikan, selama hampir sebulan ini khususnya kota Medan dan sekitarnya benar-benar seperti "kota mati", konon lagi sampai bulan November. Kami kembali hidup dijaman purbakala. Mungkin di daerah konkawan awak sekalian terjadi juga pemadaman listrik seperi di Medan? Boleh banget loh dishare, atau ada yang ingin berbagi cerita tentang krisis listrik PLN ini, yok maree isi kotak komentarnya
Ya apapun yang terjadi pasti punya sisi positifnya, walaupun sedikit. Sisi positifnya, awak sekarang seperti mengejar waktu, ngebut ngerjain ini itu sebelum listrik mati. Just it!


Sumber:
http://www.merdeka.com/uang/penjelasan-dahlan-soal-krisis-listrik-di-medan-dan-sumut.html
http://chirpstory.com/li/159110
http://chirpstory.com/li/132288

4 komentar:

  1. Setuju sama kalimat ini >> banyak lagi lah kerugian-kerugian
    yang tak terkateken.
    Entah sampai kapan krisis listrik di medan akan berakhir, jargon pemerintah sepertinya ga seimbang kalau kita disuruh hemat bbm sementara listrik mati terus dan bbm ga bisa dihemar krn harus menjadi bahan bakar untuk pengganti listrik yg mati (baca: genset)


    -salam kenal
    www.backpackeralone.com

    BalasHapus
  2. 3 Minggu yang lalu, Kota gw Bandar Lampung juga krisis listrik! 1 minggu pemadaman hampir 5jam-10jaman... dan pernah suatu malam, seluruh Provinsi Lampung Padam Listrik! Penyebabnya gw liat dari suatu info twitter PLN daerah gw karna ada alat Pembangkit listri yang RUSAK...

    BalasHapus
  3. aduhh kadang pemadaman listrik aja ribet.. apalagi kalau krisis :(

    BalasHapus
  4. Saya benar benar mendukung tentang semua keluhan orang orang kepada PLN, kalau bisa di perbanyak lagi. Saya heran dengan para petinggi di pemerintahan yang kurang begitu bertindak atas permasalahan ini, dan mereka bahkan cenderung hanya mencoba menahan kemarahan warga dengan mengatakan "kalau demo, jangan bertindak anarkis", seperti yang di katakan pak GUBSU kepada masyarakat Binjai dan Lubuk Pakam terkait demo anarkis yang mereka lakukan tempo hari. Padahal kejadian seperti itu sangat mungkin terjadi dan sangat mudah di prediksi bahwa itu akan terjadi, dan wajar bila warga panik dan stres. Karena listrik di zaman sekarang ini sudah bisa di masukkan ke dalam kategori kebutuhan Primer, bukan lagi kebutuhan sekunder.

    Dan satu lagi, PT. PLN sebagai sebuah perusahaan negara, apa mereka tidak menyadari bahwa terdapat perbedaan yang SUPER BESAR, antara - adanya jadwal pemutusan listrik bergilir dengan tidak adanya jadwal pemutusan. Apabila ada jadwal yang tepat (hari-jam-menit dan detiknya) kapan waktunya di lakukan pemutusan di sebuah wilayah dan jadwal itu benar benar di tepati oleh PLN, hal ini bisa mengurangi dampak kerugian dan penderitaan loh, coba bayangkan itu. Tidak akan ada lagi istilah "nasi masak setengah matang di ricecooker", anak nggak punya alasan nggak ngerjain PR di rumah, susu formula bayi di kulkas nggak lagi basi, dan lain sebagainya, karena keadaan atau tindakan bisa di sesuaikan dengan waktu pemutusan. Banyak orang orang yang katakanlah para kritikus, yang beranggapan bahwa masalahnya hanyalah tentang ketidak adaan listrik, padahal masalah ketidak adaannya jadwal pemutusan tersebut justru adalah satu yang TERBESAR. Dan itu yang paling sangat membuat menderita. Bagi yang membaca ini coba deh di renungkan sebentar.

    Dan banyak Orang yang beranggapan bahwa kata kata "pemutusan listrik yang semena mena" yang banyak di tulis di berbagai media sebagai head linenya, di anggap hanya sebagai kata kata kemarahan/kekecewaan, atau kata kata yang memperbesar masalah atau kata kata yang mendiskriminasi pihak tertentu dengan tujuan agar koran/websitenya "laku". Padahal benar itulah apa adanya. Pihak PLN memang telah melakukan tindakan brutal dan semena mena. Karena ingat!! Ini adalah sebuah perusahaan negara yang besar, bukan Home Industri yang lemah management. Dan Sekali lagi INGAT!!! Aliran Listrik ke rumah kita itu - Di_putuskan_kan, bukan Ter_putus_kan oleh bencana alam seperti di samber gledek atau gempa bumi yang datangnya tiba tiba nggak di sangka sangka, sehingga nggak mungkin di buat jadwalnya.

    BalasHapus