Kamu yang ke:

Jumat, 12 Desember 2014

Air dengan Gelas Penuh dan Kosong




Waktu memang selalu berjalan. Detik demi detik ada saja hal yang terjadi. Begitu pula dengan pertanyaan yang selalu mengikat dipikiran ini. Perlahan tapi pasti pertanyaan itu terjawab sedikit demi sedikit hingga sampai diujung jalan. Ya ini lah ujung jalannya.
Terkadang aku inging memperjuangkannya, tapi disebut dengan apakah kalau 2 insan ingin bersatu tapi yang berjuang hanya sebelah pihak? Bukan, sepertinya ini cuma satu pihak saja yang ingin bersatu.

Bukan, bukannya aku putus asa. Bukannya aku tak mau memperjuangkannya. Aku beri ilustrasi yang bisa kamu mengerti, cerita ini seperti air dan gelas. Aku airnya dan kamu gelasnya.

Untuk apa kita mengisi gelas yang sudah dipenuhi dengan air? Yang ada airnya itu tidak akan masuk kedalam gelas dan terbuang dengan percuma. Yaa... terbuang dengan percuma tanpa ada setetes pun masuk ke dalam gelas yang sudah penuh itu.

Kini yang bisa dilakukan adalah mencari gelas kosong yang bisa diisi air dengan penuh. Dengan penuh tanpa ada setetes pun airnya keluar dari gelas itu. Bukan cuma mencari gelas kosong, tapi juga mencari tutup untuk gelas kosong tersebut, agar lengkap lah sudah menjadi satu bagian yang siap dibawa kemana pun dimau.
Wahai gelas yang sudah diisi penuh, semoga air yang masuk kedalam wadah mu itu adalah air yang baik dan sehat sehingga wadah mu tetap bening sepanjang waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar