Kamu yang ke:

Jumat, 19 Juli 2013

Hidup itu seperti permainan ular tangga -part II-

Selama Heber mengalami kepulihan, Heber masih aktif memuji Tuhan lewat suaranya yang merdu itu dan lewat bakatnya memainkan alat musik. ya, setiap ibadah Minggu Heber gak pernah absen mempersembahkan pujian. Lagu kesukaan Heber adalah "Pribadi yang mengenal hati ku". Begitu pedih hati ini ketika melihat dia membawakan lagu pujian dengan wajah yang bersinar di depan mimbar dan dengan keadaan leher kanannya yang membengkak, dulu kami tidak melihat dia seperti itu.

google.com
cowok tangguh itu berbaju merah maroon :'( (saat natal 2012)
Tapi keadaan itu gak berangsur lama. Heber kembali drop lagi, yak dia kembali di rawat dirumah sakit. Dia kembali mengalami kemo dan sinar, dia kembali lagi mengonsumsi berbagai macam obat.
Kanker itu semakin berkembang secara ganas sehingga leher kanan dan lengan kanannya membengkak. posisi dia pun menjadi miring karena pembengkakan itu. di rumah sakit Heber hanya dapat berbaring miring di tempat tidur. tapi dia gak pernah sedih, dia selalu gembira, dia juga selalu memberikan motivasi kepada kawan-kawannya.
satu hal yang aku contoh dari perjuangan Heber, yaitu hati dan imannya yang besar. Walaupun dia sedang melawan penyakit itu tapi dia gak pernah merasa Tuhan itu jahat. malah dia semakin dan semakin dekat sama Tuhan. ketika dia sudah tidak kuat menahan sakitnya, dia tidak mengadu sama mama dan papa nya, dia mengadu kepada Tuhan, "ya Tuhan, sakit kali ku rasa ini". "ya Tuhan, kuatkan aku menahan sakit ini". yaa, walupun Heber sedang "jatuh" saat itu, tapi dia tetap berpegang teguh sama rencana Tuhan.

yang membuat hati ini semakin pedih ketika melihat wajah kedua orang tua Heber, kakak, abang, dan adik nya. sampai hati ini berkata "terbuat dari apa hati mereka ya Tuhan? aku mau memiliki hati seperti mereka yang begitu kuat dan kokoh dalam menghadapi setiap probleman kehidupan ini". Ketika mama Heber menangis, dia berkata "tenang lah maa, jangan nangis lagi. semuanya pasti baik-baik aja. berserah aja kita sama Tuhan ya maa, sanggup kok aku menghadapi sakit ini" yaaa, seperti itu lah cerita mama Heber sambil menangis ke kami ketika kami melihat Heber untuk terakhir kalinya dirumahnya

yaaa, tanggal 17 Juli 2013 pukul 17.00 aku mendapat kabar kalo Heber Raron Sembiring telah meninggalkan keluarganya, meninggalkan sahabatnya, dan meninggalkan kami muda/i Oikumene untuk selama-lamanya. Heber telah menikmati hidupnya selama 19 tahun. masih muda sekali? iya memang, masih banyak hal-hal yang mau dicapainya. kini gak ada lagi pemuda yang humoris, jago main futsal, punya bakat bernyanyi dan bermain alat musik, dan terutama pemuda yang tangguh berhati besar, berjiwa besar, dan beriman besar. semuanya kami simpan mejadi kenangan yang gak bisa kami lupakan.

ada satu kejadian yang buat kami tercengang,  yaitu ketika muda/i menjenguk Heber di rumah sakit 2 minggu yang lalu, muda/i membawakan pujian untuk menghibur Heber. dan dia berkata "aku mimpi aku bawakan lagu ini waktu ibadah minggu. aku rindu kali ke gereja" ternyata mimpinya jadi nyata. walaupun bukan dia yg membawakan pujian itu secara langsung.

bahkan, sebelum dia pergi untuk selamanya, dia sempat bernyanyi dan berdoa kepada Tuhan. Dan sebelum masuk ruang ICU Heber berkata "maa, biarkan aku tidur dulu". yaaa, Heber memang sudah tidur lelap untuk selamanya setelah izin sama orang tuanya.

kini Heber gak perlu lagi ke gereja untuk memuji Tuhan, karna dia bisa langsung memuji dan memuliakan nama Tuhan secara langsung di surga. yaaa, kami yakin Heber sudah tenang bersama Bapa di surga. Heber telah menjadi pemenang melawan penyakit kanker kelenjar getah bening selama kurang lebih 7 bulan. seperti lirik lagu Regina - Kemenangan:
Kemenangan adalah milik
Orang-orang yang berdoa, yang berdoa
Kemenangan adalah milik
Orang-orang yang berjuang, yang berjuang

Heber telah selesai memainkan permainan ular tangga. berkali-kali dia mengalami jatuh karena ular yang didapatnya, sempat mendapatkan tangga walaupun tidak tinggi, kemudian mendapatkan ular yang begitu panjang, yang membuat dia lemah tak berdaya, dan kini dia sudah mendapatkan tangga yang tinggi yang bisa membawa dia menjadi pemenang.
 
"Ber, walaupun kami gak menyangka secepat ini kau meninggalkan kami semua, walaupun kami gak pernah menduga bahwa natal tahun 2012 adalah natal terakhir yang kita rayakan bersama, walaupun kami belum ikhlas kau tinggalkan, tapi kami lebih gak kuat melihat keadaan kau saat itu. Ber, kami percaya kau sudah bahagia disurga. Kau sudah tinggal dalam indahnya dekapan Tuhan. kau telah menang melawan penyakit mu, dan kini saatnya kau menerima hadiah dari Tuhan, yaitu satu posisi di tempat keabadian, surga. Terima kasih buat pelajaran yang kau berikan untuk kami semua, sebuah pelajaran dari rasa semangat dan rasa percaya mu akan kuasa Tuhan"

Rest in Love Heber Raron Sembiring, ketua Badan Pengurus Harian Remaja/Pemuda-Pemudi Oikumene Sei Semayang. We always love you,Ber... 


3 komentar:

  1. Sedih ceritanya..... semoga amal dan ibadah heber diterima disisi tuhan :) amien.

    BalasHapus
  2. sedih ya...... Turut Berduka cita :)
    oya, kalo sempet mampir ke >> rereninii.blogspot.com dan followback ya kak thankyou :)

    BalasHapus