Kamu yang ke:

Selasa, 04 November 2014

Kelak Mereka Hanya Membutuhkan Telinga dan Mata Kita

Terkadang manusia itu selalu fokus sama hal-hal yang jauh dari pada hal-hal yang dekat dari kehidupannya, kita ambil saja contohnya wanita. Ya sebagai seorang wanita terkadang aku suka merhatiin wanita lain bahkan yang gak aku kenal, yang memiliki hal-hal yang menurut aku itu cukup menakjubkan. Tapi ya itu tadi, ada satu hal yang terkadang aku lupakan. Dikehidupan aku, bahkan didekat aku ada 2 wanita hebat yang harus aku jadikan idola. Walaupun sejak sekolah saat ditanya guru siapa idola ku, dengan lantang aku jawab "Mama ku adalah Idolaku"

Kali ini aku gak membahas tentang Mamaku, si Wanita hebat nomor 1 dalam hidupku. Yang menjadi pusat perhatian aku beberapa hari ini yaitu Wanita hebat nomor 2 dalam hidupku, yaitu Opung Boru. FYI aja nih, kalau dalam suku Batak Opung Boru itu sebutan untuk Nenek, sementara Opung Doli untuk sebutan Kakek.

Opung Boru ku suka banget nyanyi. Hehe

Aku punya 2 Opung Boru, Opung dari Mama dan dari Papa. Opung Boru dari Mama ini lah yang banyak memberi aku pelajaran hidup. Opung Boru ku ini merupakan wanita yang kuat dan tegar, makanya gak usah heran kenapa Mama aku juga memiliki sifat yang kuat dan tegar, buah yang jatuh emang gak pernah jauh dari pohonnya. Hehehe... Ada hal yang masih aku ingat banget dari Opung Boruku ini, yaitu saat aku menjadi Mahasiswa Baru. Dulu saat aku berjuang untuk mendapatkan 1 posisi di Universitas Negeri ternyata Opung Boru memperhatikan segala hal yang aku kerjakan. Dan saat aku dinyatakan Lulus, disini nih yang buat aku terharu dan bahkan sampe menangis. Hahaha

Saat aku mau melakukan pendaftaran ulang di salah satu kampus negeri di Medan, kebetulan Orang tua ku kekurangan dana, naah.. Opung Boruku ini lah yang membantu untuk biaya pendaftaran kuliahku. Bahkan sebelum balik ke kampung, Opung Boru masih ngasih aku "uang jajan" beli tas dan sepatu baru untuk kuliah. Jarang-jarang sih ini terjadi, gak tau deh kalian pernah merasakan ini atau enggak. Hehehe...

Opung Boru ku ini termasuk wanita yang "susah diam". Maksudnya, paling gak suka hanya duduk-tidur-makan, maunya harus ada gitu yang dikerjakan. Makanya kalau udah dirumah Opung Boru merasa pengen cepat-cepat balik ke kampung, karena kalau dikampung banyak yang dikerjakan, mulai dari berladang sampai ngurus cucu-cucu Opung Boru dikampung. Ya itulah ya, aku banyak belajar dari hal ini. Jangan pernah malas untuk bekerja. Mama aku juga selalu bilang begini "kerjakan apa yang mampu untuk dikerjakan hari ini"

Opung Boru ku ini juga sering ngeluh karena tubuhnya rentan banget sama penyakit. Ya mau digimanain lagi, namanya juga uda opung-opung bukan ABG lagi. Hahaha... Dari Opung Boru ku inilah aku tau banyak tentang masa-masa sulitnya untuk membesarkan Mama sehingga menjadi sosok Ibu yang begitu berharga buat keluarga. Untuk tau tentang kehidupan Mama ku, aku cukup mendengarkan cerita Opung Boru ku ini.

Kalau aku pulang kerja, Opung Boru uda santai duduk diteras rumah dan satu pertanyaan yang sering aku lontarkan begitu sampai rumah "Opung uda makan?" Hahaha... Soalnya Opung Boruku ini indera perasanya sering terganggu, jadi harus pintar-pintar cari jalan supaya Opung Boru bisa selera makan. Ini lah yang membuat aku kalau mau pulang kerja selalu membeli makanan untuk Opung Boru, entah itu goreng, roti, atau makanan berat lainnya. Makanya gak usa aneh deh kalau aku susah kurus, pulaknya ikutan makan juga. Hahaha.. Tapi belakangan ini uda jarang karena cuaca di Medan tiap sore selalu hujan deras. Pergi dan pulang kerja selalu ditemani sama hujan. Hufft -___-

Opung Boru ku senang banget bercerita sama ku. Mulai cerita tentang tetangga ku yang malas, tentang cucu-cucunya, tentang kebosanannya, dan masih banyak lagi. Terkadang yang dibutuhkan orang tua dari anak-anaknya itu bukan harta yang kita punya, tapi waktu untuk mendengarkan cerita-cerita mereka disaat mereka tak tau apa yang harus mereka lakukan. Jadi pendengar yang baik! Ya inilah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk membuat mereka merasa begitu berharga dan penting bagi kita.

Opung Boru ku pengen banget melihat abang aku dan aku menikah. Sering banget disaat kami asik cerita Opung Boru bilang "kalau bisa uda menikah dulu abang mu dan kamu barulah aku pergi ya" sambil ketawa (pakai bahasa batak, jadi aku translatekan aja) Hahaha.. Kalau uda begini mah aku hanya bisa berdoa semoga Tuhan menjawab keinginan Opung Boru ku ini. Soalnya aku juga pengen banget keinginan Opung Boru ku ini tercapai.

Masih banyak lagi hal menarik tentang Opung Boru ku ini. Tapi intinya sih tetap satu, yang dibutuhkan orang tua kita itu telinga dan mata kita bukan harta kita. Jadi jangan pernah bosan untuk mendengarkan cerita-cerita mereka dan memperhatikannya, karena dari cerita tersebut banyak banget pelajaran yang perlu kita contoh. Bahkan sering banget yang diceritakan Opung Boru ku ini hal-hal yang sama sekali gak pernah aku pikirkan, itu lah luar biasanya orang tua kita. Kerja keras orang tua dizaman dulu itu jauh lebih berharga dan sangat layak untuk kita tiru.

Dari pengalaman ini, aku pengen punya pendamping hidup yang kelak bisa menjadi tempat aku bercerita dan bercanda bersama. Dan dari pengalaman ini juga aku sering bertanya, apa kelak disaat aku tua nanti, anak-anakku atau bahkan cucuku bisa menjadi pendengar yang baik untuk aku? Haaaa... semoga iya. Amiiin...

So, melalui tulisan ini aku harus mengatakan sebuah kejujuran bahwa Mama dan Opung Boru ku ini adalah wanita terhebat yang aku miliki. Aku tak perlu menjadi wanita lain selayaknya para selebritis didunia ini, cukup menjadi wanita yang tangguh, kuat, sabar, dan anggun layaknya Mama dan Opung Boru dan kelak akan dipersatukan dengan pria yang gagah, bertanggung jawab, dan setia seperti Papa aku.

1 komentar:

  1. wah sangat terharu dan inspiratif tulisan kakak ini, benar memang kata-kata ini ya kak "kerjakan apa yang mampu untuk dikerjakan hari ini"

    BalasHapus