Kamu yang ke:

Jumat, 31 Oktober 2014

dia yang datang dan pergi

awalnya aku begitu antusias untuk bertemua dengan mu
begitu tiba waktu itu, aku merasa lagi bermimpi
selama berbulan-bulan kita hanya seolah-olah dalam khayalan
dan saat itu juga aku bisa bercanda dan melihat senyummu secara langsung

tapi aku kira pertemuan itu merupakan langkah awal untuk memulai yang lebih baik lagi
aku kira akan ada peristiwa yang lebih membahagiakan dari pertemuan itu
aku kira aku bisa merasakan kebahagiaan bersama mu lebih lagi
ternyata aku salah...
ternyata aku terlalu sering menggunakan kaca pembesar dalam hubungan ini
sehingga membuat aku lupa akan apa yang diajarkan oleh masa lalu
membuat aku terlalu naif dengan apapun yang terjadi, dan
membuat aku mengabaikan hal yang kecil ini
kau tau hal kecil itu apa?

hal kecil itu adalah apa yang aku alami sekarang

hidup memang penuh dengan fantasi dan kejutan
dan ternyata fantasi ku ini yang mengejutkan hidupku

kau datang, aku menyambutmu dengan senyumanku
kau pergi...
yaa... kau pergi tanpa meninggalkan sepatah kata pun padaku
bagaikan debu yang tak bisa aku lihat dari mana dia datang dan kapan pergi
begitu juga kau...
yang bisa aku rasakan hanya rasa sesak, sesak karena dipenuhi dengan tanda tanya yang begitu banyak

aku memang bukan siap-siapa
aku dan kau pun tak ada apa-apa
mungkin memang benar, aku terlalu mengarahkan pikiran ini dengan fantasi tanpa melihat realitanya

sekarang aku akan memfokuskan hati dan pikiran ini ke arah menuju sinar yang terang
kau memang seseorang yang berjiwa baik, tapi mungkin tidak baik untuk aku
orang yang tepat memang akan datang diwaktu yang tepat
dan mungkin sekarang bukan waktu yang tepat
dan kau...
mungkin saja bukan orang yang tepat buat aku, mungkin buat dia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar